Bila di artikel sebelumnya saya membahas tentang hobi koleksi perangko, maka kali ini saya membahas tentang mengenal hobi numismatik. Gara-garanya di sebuah media online ada artikel yang menarik perhatian saya, yaitu tentang eksistensi uang kuno kelapa sawit Rp1000, yang sempat populer sebagai koleksi pribadi, ternyata menjadi komoditas bisnis. Hal ini disebabkan para kolektor yang beralih dari sekadar hobi, mulai memandangnya sebagai peluang investasi.
Daftar Isi
Apa itu Numismatik
Sebelum lebih jauh, membahas apa yang menyebabkan mengumpulkan uang kuno kok laku dijual mahal. Mari kita pelajari tentang hobi yang satu ini.
Numismatik adalah hobi yang melibatkan pengumpulan uang dan benda-benda terkait yang pernah beredar, seperti uang kertas, koin, dan token. Hobi ini tidak hanya terbatas pada mengumpulkan uang kuno, tetapi juga mencakup studi tentang sejarah, cara pembuatan, ciri-ciri, dan variasi dari mata uang tersebut. Orang yang terlibat dalam numismatik disebut numismatis.
Alasan Mengoleksi Uang Kuno
Ada beberapa alasan mengapa orang tertarik pada numismatik, mulai dari tertarik mengagumi desain artistik dari uang kertas dan koin. Seperti kita ketahui, dalam selembar uang kertas, walaupun nilainya Rp1000 ternyata gambarnya detail dan informasinya banyak.
Selain informasi nominal uang, informasi pada uang kertas antara lain gambar-gambar tokoh pahlawan, atau objek sejarah. Nomor seri, tanda air, benang pengaman, cetak timbul, mikro cetak, dan warna yang bisa berubah bila dilihat dari sudut berbeda. Pada uang kertas juga dilengkapi cetak timbul berupa huruf Braile, sehingga membantu para teman netra.
Sedangkan informasi pada uang koin, antara lain nilai nominal, gambar, tanda mata uang, dan tahun pembuatan.
Alasan lain mengoleksi uang kuno adalah dapat membangkitkan kenangan masa lalu, seperti pengalaman masa kecil atau momen penting dalam hidup.
Numismatis sering mengoleksi berbagai jenis uang kuno yang memiliki nilai historis, estetika, dan potensial investasi. Selain itu setiap mata uang memiliki latar belakang sejarah yang menarik, termasuk konteks politik dan sosial saat diterbitkan.
Jenis-jenis Uang Yang Dikoleksi
Kita mengenal numismatis mindsetnya adalah mengoleksi jenis-jenis uang kuno supaya bisa menjadi peluang investasi. Walaupun demikian tidak terbatas pada uang kuno, tetapi juga jenis-jenis kekhasan lain yang membuatnya jadi istimewa.
Berikut adalah beberapa jenis uang yang umum dikoleksi:
Uang Logam (Koin)
Uang Zaman Kerajaan: Seperti Gobok dari kerajaan-kerajaan di Jawa dan uang Piti atau Pitis dari Kerajaan Sriwijaya di Sumatera.
Uang Kolonial: Contohnya, uang koin yang dikeluarkan oleh pihak penjajah Belanda, seperti uang koin dengan gambar Willem III.
Uang Kertas
Uang Kertas Era Kolonial: Contohnya, uang kertas yang diterbitkan oleh De Javasche Bank untuk mendekati dan mengambil simpati penduduk Indonesia.
Uang Kertas Periode Awal Kemerdekaan: Termasuk Oeang Republik Indonesia (ORI) dan varian-varian yang lebih mutakhir seperti seri hewan, seri pekerja tangan, seri bunga dan burung, serta seri tokoh nasional/pahlawan.
Uang Kertas dari Luar Negeri: Beberapa museum, seperti Museum Laboratorium Sejarah Universitas PGRI Yogyakarta, memiliki koleksi uang kertas dari negara-negara seperti Jepang, Malaysia, Singapura, Cina, Portugal, Amerika, Thailand, Filipina, Turki, dan Arab Saudi.
Token dan Varian Spesifik
Varian Cantik Nominal: Uang kertas dengan nominal tertentu yang memiliki “seri cantik” atau nomor yang spesial, seperti pecahan Rp.1.000, Rp.2.000, Rp.10.000, Rp.50.000, atau Rp75.000, yang diterbitkan tahun 2020 yang lalu.
Uang Bersambung: Uang yang sengaja dicetak tanpa dipotong sehingga bergandengan satu sama lain, biasanya dicetak dalam jumlah terbatas untuk konsumsi para kolektor.
Uang Lokal dan Regional:
Oeang Republik Indonesia Daerah (ORIDA): Mata uang sementara yang dibuat beberapa daerah karena kendala distribusi ORI pada tahun 1946.
Rupiah Irian Barat: Uang yang diperuntukkan untuk wilayah Irian Barat sebelum diganti dengan Rupiah pada tahun 1971.
Dengan demikian, numismatis tidak hanya mengoleksi uang kuno secara acak, tapi juga memilih item-item yang memiliki signifikansi historis, estetika, dan potensi investasi.
Penutup
Mengenal hobi numismatik, kita jadi paham bahwa hobi ini tidak hanya sekadar mengoleksi barang kuno, atau uang yang tidak laku lagi. Hobi ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi. Melalui numismatik, seseorang dapat mempelajari banyak aspek sejarah dan budaya yang berkaitan dengan mata uang.
Selain itu, koleksi uang kuno sering kali dilihat sebagai investasi, karena nilai uang tersebut dapat meningkat seiring waktu, terutama jika uang tersebut langka atau memiliki kesalahan cetak.
Walaupun demikian kegiatan numismatik perlu kesabaran untuk mencari jenis-jenis mata uang spesifik yang tentunya mengasyikkan dan bermanfaat, karena menggabungkan elemen seni, sejarah, dan potensi investasi.
Semoga bermanfaat.
Sumber foto: Photo by Oleksandr P: https://www.pexels.com/photo/assorted-gold-and-silver-coins-12955749/
jadi inget tahun kapaaan gitu ada kabar koin gambar sawit banyak yang incer.
Pada saat itu semua pada sibuk dah ngumpulin koin sawit.
Udah kekumpul banyak, tapi ngga tau mau dikasi ke siapa (ngga punya kenalan kolektor)
dan pada masa itu belum awam dengan smartphone.
Sekarang koin2 itu udah pada kemana lupa dah, tp seingetku belum diserahkan ke siapapun. Cuma emang lupa narohnya dimana
Saya dulu sempat tertarik menekuni hobi uang koin, kertas dan alat tukar kuno lainnya, seperti surat perjanjian dan lain-lain, ternyata modalnya ga kecil. Jadi jiper dan beralih ke hobi lain sih mbak.
saya baru tahu ada istilah Numismatik. Sebenarnya kalau kita punya hobi mengkoleksi seperti mata uang kuno ini bisa berpeluang tersendiri ya mbak. Kadang ada mata uang kuno yang dijadikan mahar kan ya. Namun memang modalnya juga tidak sedikit
Baru tahu nama hobi ini numimastik. Saya punya uang kuno di antaranya untuk melengkapi uang mahar pernikahan 22 tahun lalu, butuh beberapa pecahan 1 rupiah . Waktu itu (calon) adik ipar yang membelikan di loakan Pasar Senen , dan memang mahal harganya.
Membuktikan koleksi uang kuno bisa jadi investasi, karena nilai uang tersebut dapat meningkat seiring waktu, terutama jika uang tersebut makin langka
Jadi inget dulu di Cikapundung ada beberapa PKL yang jual mata uang kuno
Malah yang serba kuno dijual di sini, dari mesin tik sampai piringan hitam kuno
Gak tau pindah kemana sejak dibersihkan Kang Emil. Karena bubur Pikiran Rakyat yang legend itu ikut tersingkir
Aku gak punya yang pecahan 75 ribuan kak. Kalau uang kertas 500 yang gambar monyet masih punya. Eh, 1000-an kelapa sawit juga ada ^^