Hobi Koleksi Perangko, Hobi Rekam Sejarah Berbagai Negara

Hobi koleksi perangko zaman sekarang sepertinya hobi yang langka, seperti halnya perangko juga benda langka. Dulu ketika SD, saya mulai mengumpulkan perangko. Perangko-perangko tersebut saya peroleh dari hasil surat menyurat yang ada di rumah. Zaman dulu kan saling berkabar menggunakan surat yang amplopnya ditempeli perangko sesuai nilai ongkos kirim.

Perangko adalah label atau carik kecil yang biasanya terbuat dari kertas, yang ditempelkan pada surat atau paket sebagai bukti bahwa biaya pengiriman telah dibayar.

Apa itu Filateli

Saya lupa asal muasal mulai mengumpulkan perangko tersebut dan kenapa tertarik mengumpulkan benda berupa kertas kecil bergambar ini. Hobi koleksi perangko ini lumayan lama saya jalani karena untuk mengumpulkannya juga perlu waktu.

Saya harus menunggu mendapatkan surat atau siapa saja di rumah yang baru dapat surat akan saya gunting amplopnya sebatas tepi perangko. Nanti perangko-perangko tersebut dicelup di mangkuk isi air untuk melarutkan lem dan melepaskan dari guntingan amplop.

Hobi yang kesannya iseng ngumpulin kertas kecil menempel di amplop, yang numpang lewat kantor pos ini dinamakan filateli.

Ternyata filateli bukan hanya itu. Filateli, adalah hobi atau aktivitas mengumpulkan dan mempelajari perangko serta benda-benda pos lainnya, seperti sampul surat, kartu pos, atau materai. Orang yang menjalankan hobi ini disebut filatelis.

Unsur Penting pada Filateli

Filateli tidak hanya sekadar mengumpulkan perangko, tetapi juga mempelajari aspek-aspek historis, budaya, dan desain yang terkait dengan benda-benda pos tersebut. Dalam filateli, perhatian khusus diberikan pada:

Desain dan Seni Perangko

Mendesain perangko selain harus mempunyai ilmu yang mumpuni juga ada persyaratan teknis dan tematik. Hal-hal detail seperti ini bisa juga menjadi pertimbangan filatelis ketika menyusun koleksi perangkonya.

Syarat teknis sebuah desain perangko, harus memiliki resolusi yang sangat tinggi, agar detail-detail kecil terlihat jelas saat dicetak dalam ukuran yang sangat kecil.
Selain itu dalam memilih warna sebaiknya warna kontras dan jelas, terutama untuk tulisan dan detail kecil. Hindari warna yang terlalu lembut dan pudar. Gambar pada perangko harus memiliki kualitas yang baik, tidak blur, dan dalam ukuran yang kecil tersebut tertera nama negara, tema atau keterangan penting, dan tarif/ harga perangko.

Perangko yang diterbitkan oleh suatu negara, adakalanya juga mencantumkan suatu tema atau seri perangko dalam periode tertentu. Contohnya perangko tema flora fauna yang pernah diterbitkan Indonesia, hampir semuanya dilengkapi dengan nama ilmiah atau Latin. Itu sebabnya melalui perangko orang-orang pun bisa belajar hal baru hanya dengan melihat gambarnya.

Melalui perangko pun kita bisa mencirikan asal-muasal negara penerbit perangko tersebut. Misalnya perangko dengan profil wajah kepala negara, Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, dengan ciri khas memakai peci.

Nilai Sejarah

Pada tahun 1840, Inggris menjadi negara pertama yang mengeluarkan perangko bergambar, yaitu Penny Black. Perangko ini menampilkan profil Ratu Victoria dan dijual seharga satu penny. Penemuan ini merevolusi sistem pengiriman surat dan memicu minat masyarakat untuk mengumpulkan perangko.

Di antara koleksi perangko saya, ada perangko lama yang diterbitkan ketika Rusia masih berbentuk negara Uni Soviet. Perangko tersebut ditulis dalam huruf cyrilic, CCCP yang artinya SSSR, singkatan dari Union of Soviet Socialist Republics. Seperti kita ketahui Uni Soviet yang merupakan negara besar sejak tahun 1922, pecah di tahun 1991, ketika beberapa negara bagian memerdekakan diri.

perangko Uni Soviet

Keunikan dan Kelangkaan

Bagi filatelis, keunikan dan kelangkaan menjadi tujuan untuk bertukar koleksi atau berburu khusus perangko langka tersebut.

Perangko unik menjadi langka karena beberapa sebab, antara lain desain yang tidak biasa. Misalnya mempunyai tekstur, berpendar dalam gelap, mempunyai bentuk yang tidak biasa, atau diterbitkan dalam edisi terbatas. Perangko bentuk tidak biasa, artinya tidak berbentuk persegi panjang pada umumnya, tetapi segi tiga, lingkaran, atau segi empat sama sisi.

Perangko yang memperingati suatu peristiwa tertentu dalam sejarah juga dianggap unik. Misalnya penyelenggaraan Olympiadi di suatu negara, maka bisa menjadi unik karena peristiwa yang hanya terjadi saat itu saja.

Kondisi Fisik Perangko

Kondisi fisik perangko adalah salah satu faktor utama yang menentukan nilai koleksi sebuah perangko. Semakin baik kondisi fisiknya, semakin tinggi pula nilai yang dimilikinya.
Bagi kalian yang mulai hobi koleksi perangko, penting memerhatikan permukaan perangko, apakah bersih, tanpa noda, sobek, atau ada lipatan.

Perangko yang dikoleksi ada dua jenis, perangko yang pernah digunakan, berarti ada cap pos yang tertera pada perangko dengan jelas. Sedangkan perangko baru tentu saja belum pernah dipakai untuk berkirim surat. Walaupun demikian perangko baru ini bisa tetap bernilai bila mengandung tema tertentu. Misalnya perangko bertema alat-alat musik tradisional atau tema cerita rakyat.
Perangko yang kondisi fisiknya baik umumnya ada gerigi yang masih utuh dan rapi di sekelilingnya.

kondisi perangko
perangko belum dilepas dari amplop
perangko baru seri cerita rakyat
perangko baru seri cerita rakyat

Akhir Koleksi Perangko Saya

Saya sendiri lupa, sejak kapan berhenti mengumpulkan perangko. Mungkin sejalan dengan jarang surat-suratan lagi. Sekarang berita lebih banyak kita peroleh secara digital atau melalui e-mail.

Itu sebabnya dua album perangko saya teronggok saja di rak buku selama bertahun-tahun.

album perangko jadul
album perangko jadul

Pada suatu chat di komunitas Mamah Gajah Ngeblog (MGN), ada bulan tertentu kami menulis artikel tantangan sesuai tema. Temanya waktu itu adalah tentang KOLEKSI.

Saya cerita deh di artikel challenge tersebut tentang berbagai benda yang dikoleksi oleh anggota keluarga. Saya cerita tentang koleksi kartu pos dan perangko.
Nah, salah satu teman di komunitas, Teh Uril, juga cerita tentang koleksi perangkonya dan baru mulai lagi koleksi perangko.

Saya sendiri tidak melanjutkan mengoleksi perangko, selain tidak pernah menerima surat lagi, juga tidak punya ilmu filateli. Dulu cuma asal ngumpulin aja.
Apakah perangko yang saya kumpulkan bernilai secara finansial atau tidak, saya pun kurang paham.

Pikir punya pikir, saya pun telepri ke Teh Uril, yang waktu itu ikut suami tugas di Kazakhstan dan menyampaikan niat saya untuk menghibahkan album perangko saya ke Teh Uril.

Nah, tanggal 30 Desember 2024 yang lalu, Teh Uril yang memang pulang ke Indonesia dan mertuanya di Bandung, menyempatkan meet up bersama teman-teman MGN di Bandung.
Jadi deh saya menyerahkan album perangko yang sudah aus pinggirannya supaya koleksinya dilanjutkan oleh Teh Uril.

Teh Uril senang, saya pun senang, karena album perangko legend tersebut aman di tangan yang tepat.

serah terima album perangko
serah terima album perangko
sebaris status Teh Uril di IGS

Penutup

Hobi berkaitan dengan passion. Ada orang yang hobinya mungkin dianggap aneh, karena passionnya di sana. Saya berhenti mengoleksi perangko, kemungkinan besar karena sudah tidak ada passion lagi.

Melalui filateli, hobi koleksi perangko bukan sekadar barang antik yang dikoleksi. Lebih dari itu, perangko juga berperan sebagai alat perekam sejarah. Sebuah perangko dapat merekam sejarah peradaban manusia, mengingat setiap perangko hadir sesuai momennya masing-masing.

Hobi ini bisa menjadi cara untuk memahami sejarah, budaya, dan peristiwa penting yang pernah diabadikan dalam perangko dari berbagai negara. Melalui hobi ini juga bisa menjalin kebersamaan dengan sesama filatelis, bertukar perangko, dan mungkin juga bertransaksi.

Semoga bermanfaat.

12 pemikiran pada “Hobi Koleksi Perangko, Hobi Rekam Sejarah Berbagai Negara”

  1. Saya juga mengoleksi perangko. Sampai sekarang ada dua album juga terongok aja di lemari rumah ibu saya
    Terakhir saya mengumpulkan perangko sewaktu masih kerja di luar negeri. Pas pulang udah mulai ada telepon, ponsel dan internet mulai hilang deh kebiasaan surat menyurat nya

    Balas
  2. Saya waktu SMA hobi koleksi perangko dan ikut klub filateli karena suka surat menyurat bahkan ada teman pena dari luar negeri eh sekarang album perangko nya entah kemana

    Balas
  3. Saya dulu sempet sih coba-coba koleksi perangko dan begitu ‘masuk sedikit’ ke dunia itu langsung kaget dong ternyata ga murah juga kalau emang mau berburu perangko langka atau unik. Salut deh dengan yang masih bertahan hingga saat ini.

    Balas
  4. Saya juga pernah ngumpulin perangko tapi mungkin karena cuma ikut-ikutan ya gak diterusin

    Ada sih teman Kompasiana yang rajin mengumpulkan perangko dan malah membuat pameran koleksi perangkonya

    Namanya Christie Damayanti , kompasianer of the year 2011 yang sekarang kayanya udah bermukim di LN dan jarang nulis lagi di Kompasiana

    Balas
    • Kak Christine di Indonesia kok Ambu. Kapan itu ke Uzbekistan bareng beliau. Iya di sana berburu perangko, khusus ke kantor pos di Tashkent

      Balas
  5. Iya ya perangko sekarang jadi hal yang unik dan langka karena sekarang udah zamannya digital dan berkirim apapun jadi serba cepat. Tapi meskipun begitu masih ada juga yang meneruskan hobi mengoleksi perangkonya.

    Nah, emang klu udah gak passion udah gak semangat lagi buat meneruskan hobi yg pernah lama digeluti ini. Tapi syukurlah koleksi perangkonya Mbak kini berpindah ke tangan yang tepat

    Balas
  6. Aku juga filateliiss, teh..
    Tapi juga mandek sii.. karena uda jarang berkirim surat. Inget banget dulu mas sekolah di LN dan hobiku adalah minta beliau berkirim surat. Kalau malas, aku minta beli aja yang bersih, hehehe.. jadi dikirim masih belum ada cap-nya.
    Mungkin kalau yang bersih, “nilai”nya kurang mahal yaah…teh?

    Balas
  7. Dulu mengoleksi perangko merupakan hobi yang keren. Karena setiap prangko itu didesain karena ada sesuatu istimewa. Misalnya ladi diadaakan PON, maka seri PON. Dan itu keren sekali yang seri Cerita Rakyat, Mbak.

    Nah, kalau Mbak Hani mau melanjutkan mengoleksi perangko, bisa ikut klub saling tukar kartu pos, Mbak. Kayak teman saya yang blogger juga, MBak Uniek. Jadi saling kirim kartu pos antar negara. Dapat kartu pos, dapat perangko juga.

    Balas
  8. Setuju banget kalau hobi kumpulin perangko itu sangat langka. Apalagi sekarang surat menyurat hampir tidak ada, kecuali kirim surat tagihan. Hehe
    Ternyata menarik juga ya, koleksi perangko. Pada dasarnya perangko memiliki nila sejarah tersendiri.

    Balas
  9. luar biasa, dulu aku kok nggak kepikiran ya koleksi perangko juga. Ini pasti jadi momentum berharga untuk mengenang kapan perangko hits dan banyak digunakan masyarakat jika dibandingkan dengan kondisi sekarang .

    Balas
  10. Keren kak Hani menekuni hobi filateli ini sampai sekarang ya, meski terbilang sudah agak jarang perangko beredar. Lewat perangko, kita bisa tambah wawasan tentang hal unik di suatu tempat entah itu kota, provinsi bahkan negara

    Balas
  11. Aku dulu suka bgt sama org2 yg ngoleksi perangko dan kartu pos bahkan sampai ada koleksi yg dari belahan dunia lainnya. Sempet pingin jg tapi ga memungkinkan, selain ga ada teman/kerabat yg jauh, utk beli dgn gambar2 unik pun ga mencukupi dananya

    Balas

Tinggalkan komentar