Ammar KaAyu Bandung, Kawan Bebenah Untuk Keluarga Sehat

Ammar KaAyu Bandung – Pernah kah kita menyadari bahwa sebetulnya kita hanya memerlukan sedikit barang? Sebuah buku berjudul “Hidup Minimalis ala Orang Jepang” karya Fumio Sasaki, hadiah giveaway dari seorang teman baru saja saya terima. Buku menarik yang menyadarkan kita untuk mengubah hidup dengan menggunakan barang hanya yang diperlukan.

Kita seringkali lupa membiarkan barang-barang di rumah teronggok begitu saja. Tidak punya waktu selalu menjadi alasan bagi seseorang untuk sekadar menyimpan kembali ke tempat semula.

Buku karta Fumio Sasaki ini bertajuk “goodbye, things” pada salah satu babnya mengulas “55 Kiat Berpisah dari Barang”. Kenapa begitu penting kita harus berpisah dengan barang? Padahal barang tersebut dulunya kita beli dengan hasil jerih payah.

Pernah kah terpikirkan, jangan-jangan barang yang kita beli tersebut dibeli hanya karena “ingin”, bukan karena “perlu”. Akibatnya barang akan semakin banyak dan menumpuk karena memenuhi keinginan saja.

Barang yang menumpuk membuat rumah berantakan. Rumah berantakan menimbulkan banyak masalah bagi penghuninya.

Tips Gaya Hidup Minimalis

rak simpan di bawah tangga
rak sepatu di bawah tangga, sumber: IG @kawanbebenah

Gaya hidup Minimalis akhir-akhir ini cukup populer dan banyak dibagikan di media sosial. Foto-foto Instagram tampak indah memperlihatkan rumah-rumah yang interiornya rapi dan barang-barang tersusun apik.

Pengertian gaya hidup Minimalis bukan berarti serba minim tidak punya apa-apa. Namanya gaya hidup, berarti kita memilih hanya memiliki barang secukupnya dan hidup sederhana.

Nah, berikut beberapa tips untuk hidup minimalis yang sebagian saya sarikan dari buku “Hidup Minimalis ala Orang Jepang”

Satu Masuk Satu Keluar

Ketika kita ingin membeli barang baru, pastikan sebelumnya barang tersebut memang kita perlukan atau hanya kita inginkan. Kalau memang memerlukan barang tersebut untuk menggantikan barang sebelumnya yang sudah usang. Segera buang atau hibahkan barang yang sudah tidak diperlukan.

Berhenti berpikir kreatif, barang lama disimpan untuk diubah atau difungsikan menjadi sesuatu produk lain. Dapat dipastikan kalian tidak punya waktu, kok, untuk bermain-main mengolah sesuatu.

Misalnya mengubah botol parfum menjadi lampu cantik. Atau mengumpulkan kemasan sachet untuk dijadikan tas belanja.

Rumah Bukan Museum

Seringkali kita sayang untuk membuang barang karena banyak kenangan di dalamnya. Tas yang dibeli dari gaji pertama, padahal sudah terkelupas. Cardigan hadiah ulang tahun dari Mama tersayang, padahal sudah kekecilan. Bahkan yang lebih parah, mobil pertama yang dimiliki, padahal dibeli puluhan tahun yang lalu, dan STNK sudah mati.

Semakin banyak barang berukuran besar yang kita simpan, maka semakin luas ruang yang dibutuhkan. Selain itu juga seringkali ada barang-barang kecil lainnya yang turut tersimpan.

Ingat, rumah bukan museum. Museum mah masih mending, barang-barang yang dipamerkan berguna untuk ilmu pengetahuan dan mengandung nilai sejarah.

Tidak Perlu Membeli Karena Murah

Berapa banyak dari kita yang menunggu Flash Sale di marketplace kesayangan? Jangan-jangan pembaca artikel ini termasuk saya yang menulis juga melakukan hal yang sama.

HarBolNas, 11.11, 12.12, dan seterusnya, hari belanja online nasional, merupakan tanggal yang diingat sesudah 17 Agustus Hari Kemerdekaan, dan tentu saja hari ulang tahun anggota keluarga. Pas banget kan di HarBolNas untuk memberikan kejutan ulang tahun bagi yang tersayang.

Nah, kembali lagi ya ke poin pertama. Kita perlu tidak membeli barang tersebut?

Jangan mentang-mentang murah lalu dibeli, ya…
Tidak mau kan rumah berantakan karena kelebihan barang yang menumpuk.

Program Kawan Bebenah Bersama Ammar KaAyu Bandung

Tahu kah, bahwa rumah berantakan tuh bikin stres dan tegang. Bayangkan pulang kerja, lagi capek-capeknya, mau duduk rehat aja sulit. Kursi penuh onggokan baju yang belum disetrika.

Rumah berantakan juga membuang waktu, karena kita bingung mencari barang yang tidak ada tempat menyimpan yang benar.
Selain itu rumah berantakan juga bikin penyakit.

Bayangkan debu menumpuk bisa membuat asma dan alergi debu pada kulit. Kolong-kolong tempat tidur dan sofa, menjadi tempat bersarangnya kecoak, cicak, dan tikus.
Belum lagi kotoran tikus juga menimbulkan penyakit.

Ammar KaAyu adalah sebuah jenama lokal di Bandung yang memroduksi berbagai desain furnitur terbuat dari kayu dan pelengkapnya. Jasa yang ditawarkan oleh Ammar KaAyu meliputi jasa desain ruangan, produksi furniture multifungsi, interior build, camperbox, dan make over interior.

camper van
camperbox, sumber: IG @kawanbebenah

Baru-baru ini Ammar KaAyu menawarkan Program Kawan Bebenah, yaitu melakukan kunjungan ke rumah-rumah yang membutuhkan penataan kembali furnitur dan membantu memilah barang agar lebih tertata.

Melalui program ini menawarkan serangkaian produk furnitur yang disesuaikan dengan karakter penghuni rumah. Desain yang diusulkan merupakan desain furnitur multifungsi dengan harga terjangkau tetapi memakai material berkualitas.

Desain multifungsi merupakan desain yang paling pas untuk rumah-rumah keluarga masa kini yang simpel namun kompak. Dalam satu desain furnitur bisa digunakan untuk beberapa fungsi, misalnya kursi kerja yang berfungsi untuk menyimpan buku di bawah tempat duduk.

kursi untuk menyimpan buku
kursi multifungsi, sumber: IG @kawanbebenah

Meja belajar yang bisa dilipat, rak TV menjadi satu kesatuan dengan rak buku, dan lain-lain.

Penutup

Seringkali seseorang bingung mulai dari mana bila ingin membereskan rumah karena terlalu banyak barang. Terlalu banyak yang dipikirkan sehingga tidak mulai-mulai untuk bebenah.

Itu sebabnya melalui Ammar KaAyu Bandung dan Program Kawan Bebenah, bisa bersama-sama membereskan rumah agar lebih sehat dan membuat penghuni rumahnya lebih betah dan berbahagia.

Anggota keluarga yang bahagia otomatis membuat lebih produktif, bukan?

Semoga bermanfaat.

25 pemikiran pada “Ammar KaAyu Bandung, Kawan Bebenah Untuk Keluarga Sehat”

  1. Sepertinya gaya hidup minimlis emang jadi pilihan banyak keluarga sekarang, selain karena tempat tinggal yang tak terlalu besar, semuanya butuh kepraktisan agar bisa efisiensi ruangan dan juga budget. ini sulusi untuk perabot multifungsi ya

    Balas
  2. assalamualaikum pak saya ingin membuat ruang ibadah, tapi keadaan rumah penuh barang yang layak dibuang, tapi saya sayang karena banyak kenangannya. satu lagi kamar anak tempat tidur dua tingkat itu sepertinya cocok

    Balas
  3. Duh jd ketampar banget soal rumah bukan museum. Haha. Rumahku udh kyk museum beneran kak. Bahkan buku SDku aja masih ada sampe skrg dan msh rapi. Sempat dulu mau beli lemari sndiri buat naruh barang2 prelove ku wkt msh kecil. Eh ama mama ga blh. Jd ya terpaksa diloakin deh. Tp ya msh bnyk aja tuh brg2 lama yg msh ngendon di kamar. Udh mirip museum beneran dah kamar gw. Hahaha.

    Balas
  4. Gaya hidup minimalis mencerminkan sikap hidup yang sederhana ya. Enggak perlu punya banyak barang wah mewah, yang penting punya barang yang dibutuhkan saja.

    Biasanya para orang tua kita nih enggan membuang barang yang sudah tidak terpakai. Padahal udah enggak pernah dipakai, tapi masih disimpan, jadinya rumah numpuk sama barang-barang. Bingung saya mau buangnya juga. wkwkwk

    Keren nih kalo beli furniture dari Ammar KaAyu. Furniture di rumah disulap jadi serbaguna gini, jadi barang-barang di rumah lebih tertata dengan rapi.

    Balas
  5. Aku pernah merasa sayang untuk membuang sebuah barang. Ntah karena ada cerita dalam barang itu. Tapi, kemudian saat dipikirkan lagi. Barang itu nggak pernah kugunakan lagi. Jadi, buat apa disimpan? Aku jadi mikir bukankah akan lebih baik kalau misalkan dipakai oleh orang yang lebih membutuhkan.

    Balas
  6. setuju kak kebanyakan orang barang yang sudah di ganti malah di simpan juga alhasil jadi numpuk
    aman sih bagi yang memiliki gudang penyimpanan rapi-rapi aja

    Balas
  7. Setuju sangat kak, jangan jadikan rumah malah banyak tertumpuk barang ya, akibat sering beli bukan karena kebutuhan. Prinsip hidup minimalis ini nih yang memang harus diterapkan dari waktu ke waktu

    Balas
  8. Memang ya namanya barang suka menumpuk. Beli sesikit yiba-tiba udah banyak ajam lemari ga cukup. Beli kontainer, eh masih ga cukup. Memang perlu keberanian untuk bisa berpisah dengan barang yg dimiliki agar bisa lebih sehat secara mental.

    Balas
  9. Gaya hidup minimalis sekarang lagi ngetren sihh, emang penting banget punya barang secukupnya aja. Aku juga mulai menerapkan one in one out buat mencegah penumpukan barang yang ngga kepake. Wah menarik banget program Ammar KaAyu nih, kunjungan buat penataan furniture dan memilah barang. Mau dong dikunjungin hehehe.

    Balas
  10. Langsung ingat rumah. Apalagi maenan anak-anak yang sudah sekoper. Kalau dipikir-pikir, hidup minimalis kayaknya asyik ya. Tinggal diterapkan dan dibuat konsisten

    Balas
  11. Waduuh, Mbak.. saya jadi kerasa nih. Rumah saya masih jadi museum .

    Ya, sudah mulai stop beli yg penting tapi masih aja banyak yg numpuk. Kayaknya perlu nih dari timnya Ammar KaAyu.

    Balas
  12. beberapa tahun terakhir mulai menerapkan gaya hidup minimalis, sudha mulai mengurangi barnag-barang yang tidak penting dan tidak membelinya lagi, karena ternyata pakaian saya juga banyak yang ga kepakai

    Balas
  13. Gaya hidup minimalis beneran nolong banget sih di saat semua harga melonjak, huhu.. Btw, Baru denger nih Ammar KaAyu yg bisa percantik lagi furniture kita. Asli tjakep!

    Balas
  14. Dari aku yang belum bisa merelakan barang, rasanya memang perlu mengikuti Program Kawan Bebenah dari Ka Ayu. Karena selalu ada rasa sedih kalo kehilangan barang, padahal sering lupa kalau punya. Huhu.. dan aku gak bisa menerapkan sistemnya Marie kondo.

    Balas
  15. Wah, program Kawan Bebenah dari Ammar KaAyu ini bener-bener memberikan solusi buat yang punya masalah dengan rumah berantakan. Keren banget konsep desain furnitur multifungsinya, pasti bikin rumah lebih rapi dan efisien. Semoga program ini bisa membantu banyak keluarga yang pengen punya rumah yang lebih tertata dan nyaman, ya!”

    Balas
  16. Saya seneng bgt ngoleksi botol serum dong bu Hani, suami sampai ngomel Suami seneng sama yg serba rapi, minimalis, yg disimpan ya cuma yg dibutuhkan.. Kalau ga rapi rasanya eneg, belum kalau dijadiin rumah sama kelabang atau ular pernah nemu rumah yg berantakan bgt nah ternyata sewaktu dibongkar di sana ada ularnya ular sama tikus itu satu kesatuan rantai makanan Naudzubillah ga mau

    Balas
  17. Rumah bukan museum, hal ini yang susah banget untuk kutanamkan ke pikiran, kadang-kadang ngerasa perlu aja suatu barang suatu saat nanti atau bisa diubah jadi hal lain, apalagi yang sering nonton 5 minute craft, eh nyatanya ternyata tidak jadi apa-apa, hehe

    Balas
  18. Konsepnya keren. Memang ada orang-orang yang gelisah ingin hidup minimalis tapi tak tahu mulai dari mana. Tiap mau sortir barang, bawaannya baper.
    Dengan dibenahi dan ada furnitur yng pas, semua proses jadi mudah

    Balas

Tinggalkan komentar